Kamis, 17 November 2016

THE TAMPAN DECORATORS : DARU MENGENANG MASA LALU

Cowok tampan berwajah mirip Wolverine itu bernama Daru. Dia sedang duduk sambil melihat layar Hape nya yang didapat dari kantor Ganteng Unyu karena menjadi Kepala Pelaksana lapangan di tim dekorasi bagian pengerjaan Gazebo. Saat itu bos Ganteng Unyu memutuskan untuk memberi bantuan separuh harga untuk membeli hape yang bisa dipakai aplikasi BBM dan WA. Tapi hanya untuk para Kepala Pelaksana atau KaPel.

Daru sedang menambalkan ban motornya yang bocor tertusuk paku saat pulang kerja. Kebetulan hujan juga turun. Jadi sekalian berteduh saja. Dibengkel dekat dengan kantor Ganteng Unyu wedding organizer. Bengkel yang dekat dengan warung mie ayam diperempatan jalan.

Disana, di warung mie ayam tersebut ada dua sejoli memakai seragam SMA sedang menikmati mie ayam hangat sambil bercengkerama dan sesekali bercanda. Daru yang melihat pemandangan orang pacaran jadi teringat akan masa mudanya dulu. Matanya menerawang ke awang-awang, mencoba memutar kembali memori masa lalu.

***

Daru berada di usia dua puluh satu ketika tahun 2006. Dia sudah bergabung dengan Ganteng Unyu Wedding Organizer satu tahun. Walaupun hanya seorang tukang dekorasi, dia hobi gonta-ganti pacar. Maklum wajahnya tampan dan penampilannya cool, jadi gampang menarik perhatian lawan jenis terutama anak-anak SMA yang masih seneng-senengnya pacaran.

Hampir dipastikan setiap kenalan dengan cewek akan berakhir dengan jadian lalu pacaran. Dalam satu periode Daru bisa punya pacar empat sekaligus. Jika dihitung dengan kalkulator, ada dua puluh satu cewek yang pernah jadi mantan Daru. Tapi hanya ada dua nama yang berkesan bagi dia. Tera dan Soraya.

***

Bersama Tera.

Siapa dia? Dia adalah anak seorang tentara. Tapi selalu kabur dari rumah demi menikmati kehidupan bebas dijalanan. Kebetulan bertemu dengan Daru yang waktu itu masih suka jadi pengamen di lampu merah perempatan jalan Condongcatur, Jogja.

Tera berwajah cantik. Rambutnya sebahu, sebagian dicat warna ungu, sebagian lagi dibiarkan tetap hitam. Tingginya sekitar 155 cm. Memakai gelang karet hitam dan gelang kulit bertuliskan JOGJA, serta gelang spikey pada tangannya.

Siang itu Tera duduk disebuah warung dipinggiran jalan di daerah Condongcatur. Siangnya sedang panas dan memaksa Tera untuk minum air mineral merk terkenal yang dingin. Gluk glu gluk gluk. Begitu bunyinya ketika air membasahi tenggorokannya. Kemudian datanglah Daru dan seorang temannya yang bernama Andang ke warung tersebut. Numpang ngadem setelah ngamen di lampu merah.

"Boleh aku duduk disini?" kata Daru sambil menunjuk bangku panjang yang diduduki Tera.

"Eh, oh, boleh.. boleh mas, silakan," jawab Tera.

"Panas banget ya siang ini.." Daru membuka percakapan.

"Iya, aku sudah habis dua botol minuman dingin," sahut Tera.

"Emang mau kemana mbak?" tanya Daru.

"Nggak kemana-mana, cuma mau nongkrong dijalanan, suntuk dirumah," jawab Tera.

"Dijalanan keras mbak.. nggak enak, hati-hati." Daru menasihati.

"Aku nggak takut mas, kalau ada yang macam-macam, aku bilang pada ayahku saja, dia tentara.." jelas Tera.

"Oh, gitu ya?" Daru menyahut.

"Gawekne es teh kalih mbok dhe.." Tera berkata pada ibu-ibu yang punya warung dengan bahasa Jawa yang artinya (Buatkan es teh dua gelas Bu).

"Wah, minumnya nambah lagi mbak?" tanya Daru.

"Nggak mas.. bukan buat aku, tapi buat kalian berdua, kelihatannya kehausan banget, aku traktir sebagai salam perkenalan.. Namaku Tera.." sambil berbicara panjang lebar dan menjabat tangan Daru dan Andang.

"Aku Daru.."

"Aku Andang.."

"Oke, silakan diminum.. Ru.. Dang.." kata Tera.

"Terimakasih Ter.."

"Santai aja mas bro.."

"Kamu masih sekolah, Ter?" tanya Daru.

"Masih mas, kelas dua es-em-a," jawab Tera.

"SMA mana?"

"SMA Islam daerah Tajem, Sleman.." Tera menjawab.

"Ooo.." Daru dan Andang ber-o.

"Kapan-kapan main ke sekolahku mas, nanti aku kenalin ke teman-teman cewek, banyak disana.." kata Tera.

"Siap!"

Itulah perkenalan Daru dan Tera yang hingga akhirnya sering nongkrong bareng, ngamen, dan jalan-jalan bareng ketempat-tempat pacaran para pemuda pemudi indonesia di sekitaran Jogjakarta.

Hingga suatu saat ketika malam dan Tera sedang nongkrong di pinggir jalan bersama teman-teman jalanannya ada seorang bapak-bapak berpenampilan seperti tentara menyuruh Tera pulang dengan paksa.

"Tera!! Ngapain kamu disini!!? Nongkrong sama berandalan-berandalan.. Mau jadi apa kamu?!!! Ayo pulang!!"

Tera dimasukkan ke dalam mobil ayahnya. Daru dan kawan-kawan tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya terdiam.

Aku hanya bisa terdiam melihat kau pergi dari sisiku..

Itu tadi Ipang nyanyi secuil lagu.

Terra. Kini entah dimana rimbanya. Tak ada kabar tentang dia lagi.

***

Bersama Soraya

Soraya Herlina. Cewek yang sekarang jadi istri Daru dengan tiga anak. Manis dan imut-imut tampilannya. Alis agak tebal. Matanya tipis. Rambutnya lurus. Tinggi sekitar 150 sentimeter. Awal mula kenal dengan Daru ketika dikenalkan oleh Tera saat Daru main ke sekolah mereka.

Waktu itu yang dikenalkan Tera ada dua cewek, Soraya dan Fitri. Cantik-cantik semua. Daru hanya mengingat bahwa keduanya suka kepada Daru (menurut keterangan dari Tera). Tetapi kemudian hari Daru memilih Soraya.

Soraya yang memilih tidak masuk sekolah demi berduaan dengan Daru. Yang memilih menikah dengan Daru dan keluar dari sekolah. Karena Daru dituduh melarikan anak orang selama beberapa hari.

Pernikahan mereka berlangsung sederhana. Hanya di KUA.

***

Sekarang, Daru adalah kru The Tampan Decorators yang punya mobil pick-up, mobil sedan, rumah kuno di daerah Sleman, sawah luas, dan tiga anak.

Nama Daru ternyata memang membawa keberuntungan bagi dirinya. Ternyata dari kisah Daru yang urakan di waktu muda tetapi bisa tobat dan banyak harta pada masa berikutnya. Dapat diambil pelajaran bahwa tidak ada yang tahu takdir seseorang akan seperti apa.

Sapaan tukang tambal ban membuyarkan lamunan Daru.

"Mas, sudah selesai tambal bannya.." kata Tukang tambal.

"Oh eh oh anu, berapa?" kata Daru kaget.

"Delapan ribu mas.."

"Ini uangnya, terimakasih mas.." Daru berkata sambil menyerahkan uang sejumlah delapan ribu dengan rincian satu lembar lima ribuan, satu lembar dua ribuan, dan dua keping lima ratusan.

"Iya mas, sama-sama.."

"Monggo Mas," pamit Daru.

"Monggo.."

SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar