Sedang dingin. Cuaca diluar. Maka aku hanya dikamar ditemani artis-artis dunia yang suaranya sudah aku beli dan aku suruh bernyanyi. Ada satu lagu yang kebetulan mengingatkan aku dengan seseorang, dia temanku, kenalan waktu SMA. Lagu berjudul Mirai, berbahasa Jepang, yang nyanyi Kiroro. Lagu itu adalah lagu kesukaan temanku itu, dan aku jadikan nada dering kalau dia yang menelepon. Malam ini, aku akan bercerita tentang dia, karena aku tiba-tiba ingat dengan dia. Fitria Ayu Murianti.
Waktu itu akhir tahun 2007. Aku kelas tiga SMA. Dan jomblo. Pagi itu jam sekolah. Ada pesan masuk ke hapeku yang waktu itu, Sony Ericsson w200i.
"Hai Zen" begitu tulisannya.
"Hai juga, ini siapa?" begitu balasanku. Bertanya juga.
"Aku Rini," jawabnya.
"Rini mana?" aku bertanya lagi.
"Semarang, aku temannya mbak Tika.." dia menjawab.
"Tika? Siapa lagi?" tanyaku.
"Kakak kelasmu waktu di SMA, dia yang kasih nomermu ke aku," jelasnya.
"Ooh.."
Lalu ada pesan masuk lagi, dari nomer lain. Pakai bahasa jawa.
"Zen, iki aku Tika, mbakyune Yuli, ngko nek ono bocah SMS koe, arane Rini, kae kancaku neng Semarang, mau aku njaluk nomermu lewat Pockel, terus tak kek ke Rini, soale bocahe njaluk, ora opo-opo kan?" itu SMS dari Tika. (artinya : Zen, ini aku Tika, kakak perempuannya Yuli, nanti kalau ada anak SMS kamu, namanya Rini, itu temanku di Semarang, tadi aku minta nomermu kepada Pockel, terus aku kasih ke Rini, soalnya tadi anaknya minta, nggak apa-apa kan?)
"Yo, ora opo-opo, malah seneng aku, oleh kenalan cewek, hehehe.." ini aku menjawab Tika. (artinya : ya, nggak apa-apa, aku malah senang, dapat kenalan cewek, hehehe).
Itu konfirmasi dari Tika, yang nama lengkapnya Nur Silvianah Antika. Kakak kelasku waktu di SMA. Dia waktu itu sudah lulus dan melanjutkan kuliah di UNISULA, Semarang.
Ada panggilan masuk. Dari Rini.
"Halo.." dia menyapa.
"Halo juga," balasku.
"Zen, aku pernah dengar lagu yang ada di hape-nya mbak Tika, katanya itu yang nyanyi kamu ya?"
"Lagu yang mana?" tanyaku.
"Yang ada gininya.. Kutunggu kau kutunggu, kunanti walau tak pasti, walau sampai akhir hayat ini.. gitu.." dia nyanyi.
"Oh lagu itu, iya yang nyanyi aku, kenapa?"
"Lagunya bagus, terus aku minta dikenalkan ke kamu sama mbak Tika, katanya kamu adik kelasnya di SMA.."
"Iya, betul.."
"Salam kenal ya Zen.."
"Salam kenal juga," balasku dan dilanjut pertanyaan,"Kamu teman kuliahnya Tika?"
"Bukan, aku cuma tetangga tempat dia kost disini, jadi kenal." jelasnya.
"Oh, gitu.."
"Aku masih SMA, kelas dua.. Eh, sudah dulu ya, ada guru masuk kelas.." tutup Rini.
"Iya.."
Diawal ini. Memang Rini yang dikenalkan oleh Tika. Lalu, perkenalanku dengan Fitria tentu saja berawal dari Rini yang satu sekolah dengan dia. Hari itu, aku serasa jadi orang hebat. Waah.. Senangnya masa muda. Tapi sayang, aku tidak ingat, itu hari apa dan tanggal berapa. Selanjutnya saling tanya jawab lewat SMS sebagaimana layaknya orang yang baru kenal. Tapi tidak usah aku ceritakan.
***
Beberapa hari kemudian. Aku dirumah, habis mandi. Sedang tidak sekolah, tapi bukan hari libur, karena yang kelas dua dan kelas satu berangkat. Ada telepon masuk, nomer baru, aku angkat. Suara cewek, rame.
"Halo.." sapaku.
"Halo," jawabnya.
"Siapa ini?" tanyaku.
"Aku temannya Rini, namaku Fitria, tapi biasa dipanggil Kicrid.." jelasnya.
"Hehehe, kenapa bisa gitu?" aku penasaran.
"Mungkin karena aku kurus, hehe." jelasnya.
"Oh, ada apa Fit?"
"Panggilnya Kicrid aja, biar lebih akrab, hahaha.."
"Iya, Crid, hehe.."
"Aku dengar dari Rini soal lagumu, aku juga sudah dengar lagunya, bagus, aku juga suka.."
"Iya, terima kasih.. Kamu disekolah?"
"Iya.."
"Pantesan rame, hehe.."
"Iya, eh, nanti kirim MMS bisa?"
"Bisa, ke nomer ini?"
"Iya, nanti aku kirim fotoku juga.."
"Ok."
"Jangan bilang-bilang ke Rini ya.."
"Kenapa?"
"Nggak apa-apa, tapi jangan bilang aja.."
"Iya, deh.." jawabku.
Setelah itu telepon ditutup. Dan dilanjut dengan SMS seperti biasa. Kadang juga MMS untuk saling mengirim foto. Aku waktu itu malah dekat dengan Kicrid. Dan sering juga telepon-teleponan jika sudah lewat tengah malam. Waktu itu menelepon pada jam-jam itu adalah surga bagi kami pelajar SMA, karena operator memberikan tarif yang sangat murah untuk menelepon sepuasnya. Sering kami begadang hanya untuk mengobrolkan hal-hal yang tidak penting. Dan yang aku ingat memang nada dering itu. Sedangkan obrolannya apa saja, aku lupa. Mungkin gombalan dan rayuan anak SMA jaman dulu. Hehe. Pernah juga Kicrid minta aku untuk nyanyi secara langsung lagu yang berjudul Korban Cinta itu lewat HP. Pertemanan itu berlangsung lama. Sekedar lewat satelit. Tak pernah berjumpa. Dan kemudian lost contact. Karena aku punya pacar.
Jaman lost contact itu terjadi pada saat setelah aku lulus SMA sampai dengan tahun 2010. Nomer Kicrid juga sering gonta-ganti. Tidak seperti Rini, yang nomernya sampai sekarang, 2016, tetap yang dulu. Jadi, pada masa lost contact itu aku hanya tahu kabar Kicrid dari Rini. Terimakasih kepada Rini. Nama lengkapnya Rini Nursanti.
Tahun 2010. Aku ketemu Kicrid di facebook. Waktu itu aku dapat akunnya dari Rini. Nama akun Kicrid adalah Kicridh Si Nona Oneng. Dengan hadirnya facebook, jadi mudah untuk saling mengirim gambar. Tapi sayang, pulsa untuk internetannya jadi boros. Maka, kami lebih suka menggunakan facebook buta alias tanpa foto melalui program 0.facebook.com yang benar-benar gratis.
Sempat beberapa kali ngobrol difacebook, tapi yang aku ingat hanya ini.
"Hai Kicrid.."
"Hai juga Zen," balasnya.
"Apa kabar?"
"Baik, kamu gimana?"
"Aku juga baik, lama kamu hilang, kemana aja? Aku hanya tahu kabarmu dari Rini.."
"Oh.. Aku kemarin ke Solo.. Nanti aku kirim ke kamu foto-fotonya."
"Iya, terima kasih.."
"Kamu sekarang kegiatannya apa Zen?"
"Aku kuliah, dan rindu padamu.. setengah mati.. Hehehe"
"Kayak lagunya d'masiv, Rindu Setengah Mati.. Hahaha"
"Iya, dan itu memang benar.. kamu juga perlu tahu, kalau aku menuliskan pesan untukmu di gerbong kereta barang yang berhenti distasiun.."
"Kamu tulis apa?"
"TITIP RINDU BUAT KICRID! By Zen"
"Hahaha, beneran?"
"Iya, mungkin kamu tak akan pernah melihatnya, karena aku pun tak tahu kemana kereta itu melaju, ke Semarang atau tidak.."
"Terimakasih sudah rindu padaku.."
"Terimakasih sudah mau dirindui.."
Sudah itu, Kicrid ganti akun facebook lagi, namanya Fitria Si Nona Manis. Dia kerja jadi SPG di Philips di Paragon Mal Semarang. Sudah jarang aku komunikasi dengan dia. Pernah aku ingin menemuinya secara nekad dengan minta ditemani teman-teman kuliahku. Tapi nggak jadi. Padahal sudah janjian untuk bertemu di JAVA MAL dekat rumahnya yang ada didaerah Mrican.
***
Sampai sekarang, tak sekalipun kujumpai dia. Berteman hanya lewat satelit. Terima kasih kepada satelit. Yang aku ingat dari Kicrid adalah rambutnya lurus, matanya dua, bernafas menggunakan paru-paru melalui hidung dan tenggorokan menghirup oksigen, kalau ke sekolah pakai seragam. Badannya kurus. Manis dia. Yang aku tahu, sekarang dia sudah punya suami satu, dan anak satu. Semoga bahagia dengan kehidupanmu sekarang, Crid!
Ah, terima kasih sudah mau mengenalku. Terima kasih juga kepada Tika. Terima kasih kepada Rini. Terima kasih kepada HaPe. Terima kasih kepada gerbong kereta. Terima kasih anak-anak Punk. Terima kasih d'masiv. Terima kasih kepada Tuhan untuk oksigen, air, tanah, cahaya matahari. Sehingga aku bisa memainkan peran dalam peristiwa sejarah itu dengan baik.
Ini lirik lagu yang mereka dengar. Sebenarnya aku hanya menyanyikan ulang, dulu lagu itu belum populer, karena memang dinyanyikan oleh pengamen punk jalanan. Aku dapat lagu itu tahun 2004 waktu di Lampung.
Kuingin kau tahu ku mencintaimu
Kuingin kau tahu ku menyayangimu
Karena adanya aku oh sayang
Jalan hidup kita memang berbeda
Aku hanya anak Punk jalanan
Namun salahkah bila aku mencintaimu
Kutunggu kau kutunggu
Kunanti kau kunanti
Walau sampai akhir hayat ini
Aku adalah insan biasa
Yang tak luput dari rasa cinta
Namun salahkah bila aku mencintaimu
Kutunggu tiap waktu
Kunanti tiap hari
Walau sampai akhir hayat ini
Pacarku ilang diambil orang
Apa memang aku ini kurang tampan
Emang susah punya teman semakanan
Pacarku ilang diambil orang
Apa memang aku ini kurang kaya
Emang susah punya cewek mata duitan
Dasar cewek sialan!
Ngomongnya aja gede
Padahal selalu nggak ada bukti
Kutunggu kau kutunggu
Kunanti walau tak pasti
Walau sampai akhir hayat ini.
Jogjakarta, 19 September 2016 Masehi dan dingin bersama Kiroro yang bernyanyi Mirai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar