Senin, 13 November 2017

SI MUKA LAKBAN : PERTEMUAN PERTEMUAN

SI MUKA LAKBAN MENYAPA

Halo. Hai. Hello. Aku Si Muka Lakban. Aku bukan pahlawan super yang berparas tampan, yang banyak uangnya, ataupun pahlawan super yang berparas tampan dan banyak uangnya. Aku juga bukan penjahat berperangai buruk, penjahat yang kaya raya, ataupun penjahat yang buruk rupa tapi kaya raya. Aku hanya mahluk hidup biasa yang numpang hidup dan tinggal di bumi untuk sementara. Untuk tetap bernafas dan makan tiga kali sehari agar selalu kuat melalui hari demi hari hingga suatu saat nanti aku akan pulang ke tempat asalku yang jauh dari bumi. Aku senang tinggal di bumi dan diberi banyak tugas oleh Tuhan Sang Penguasa Alam Semesta.

Aku suka bepergian jalan kaki atau naik angkutan umum ketika melaksanakan tugasku di bumi. Tujuanku adalah agar bisa berinteraksi dengan penghuni bumi lainnya yang bermacam-macam kondisi ekonomi dan sosialnya. Walaupun mungkin mereka yang berpapasan denganku akan merasa aneh ketika melihat penampakanku yang tidak wajar seperti manusia bumi pada umumnya. Ya, aku selalu tampil dihadapan orang-orang itu dengan rambut klimis ber-pomade (mungkin lalat bisa terpeleset ketika nangkring diatasnya), alis tertutup foundation bedak untuk memberi efek tidak punya alis (kata orang-orang biar bisa lihat tuyul dan hantu juga), mata digambar hitam melingkar seperti mata panda dengan pensil alis biar kelihatan seram seperti hantu bahkan kalau bisa lebih seram daripada hantu biar hantunya kabur ketika bertemu dengan aku, dan mulut ditutup lakban hitam yang melintang dari pipi kanan sampai pipi kiri atau dari pipi kiri sampai pipi kanan, ah, aku kira itu sama saja. Untuk mulut yang dilakban, tidak usah aku beritahu alasannya biar kalian menebak-nebak sendiri apa arti dibalik mulut yang dilakban. Yang bisa jawab nanti aku kasih hadiah kaos Si Muka Lakban, hehehe..

Aku suka memakai kaos bermotif belang hitam putih horisontal yang diidentikkan dengan seni pantomim atau malah identik dengan pakaian tahanan penjara di film-film dan monopoli, kadang aku juga memakai jas berwarna gelap atau kalau tidak ada warna gelap ya abu-abu juga aku pakai yang punya banyak saku untuk aku menaruh barang-barang yang aku rasa berguna bagi diriku walaupun mungkin bagi kalian tidak. Kemudian bagian bawah tubuhku terbiasa memakai celana dalam bertuliskan Playboy yang aku beli di distro AA harganya lima puluh ribu dapat tiga, kemudian celana jins hitam atau kadang juga abu-abu, oh iya, aku tidak memakai celana dalamku diluar lho, karena tanpa memakai celana dalam diluar pun aku sudah cukup keren kan? sepatu sneakers berwarna abu-abu atau hitam juga suka aku pakai ketika berjalan menyusuri kota Jogja. Oh iya, hampir lupa, aku juga suka memakai tas slempang yang berisi properti-propertiku untuk bermain. Kadang kalau membawa barang ekstra banyak semacam hewan-hewan dan boneka-boneka ataupun balon-balon, aku juga membawa kantong besar yang terbuat dari kaos oblong belang hitam putih dirombak jadi tas kantong oleh temanku yang bernama Tolib, asal Purworejo. Terimakasih kepada Tolib karena sudah bersedia bertugas menjadi tukang wardrobe di bumi.

Aku ada di kota Jogja yang istimewa dan berhati nyaman. Jadi buat kalian yang tinggal di Jogja mungkin pernah bertemu atau berpapasan dengan aku pada suatu hari yang lalu ketika sedang jalan kaki atau naik TransJogja atau mungkin ketika di toilet umum juga, bahkan di angkringan pinggir jalan. Atau mungkin juga kalian akan bertemu dan berpapasan dengan aku pada suatu hari nanti di jalanan, di tempat wisata, atau di toilet umum lagi. Semoga. Aku biasanya berjalan kaki disepanjang jalan Pangeran Mangkubumi (dari Tugu Jogja sampai Stasiun Tugu), Jalan Malioboro, Kawasan Nol Kilometer Jogja, sampai Kraton Yogyakarta. Kalian yang berwisata ke kota gudeg itu juga mungkin akan bertemu dengan aku. Berfotolah denganku sebagai kenang-kenangan bahwa kalian pernah menjadi bagian dari sejarah hidupku. Semoga.

Aku akan ceritakan bagaimana pengalamanku selama aku berkeliaran keliling kota Jogja dan bertemu dengan mahluk-mahluk penghuni bumi yang beraneka ragam bentuknya, beraneka ragam wajahnya, beraneka ragam sikapnya, beraneka ragam sifatnya, beraneka ragam sukunya, beraneka ragam bangsanya, beraneka ragam agamanya, dan beraneka ragam bahasanya. Yang aku anggap sebagai saudara yang sama-sama hidup dalam satu wadah yaitu bumi, tempat kita makan, minum, eek, dan segalanya. Pokoknya kalau kata Krisyanto Jamrud," merdeka lah tempatnya.."

Barangkali ada nama kalian atau ciri-ciri fisik mirip kalian yang pernah bertemu dengan aku. Selamat! Kalian masuk dalam daftar manusia yang ada dalam peristiwa hidup Si Muka Lakban. Bagi yang belum bertemu denganku. Sudah siap bertemu denganku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar